Senin, 16 Mei 2011

PERPISAHAN TERMANIS

Dulu aku datang dengan segudang asa
kini aku harus pamit untuk menjemput impian
Tak ada yang abadi di dunia
Segalanya mesti berubah
Terima kasih sudah menjadi teman baiku
Terima kasih sudah menjadi sobat karibku
Terima kasih sudah menjadi bagian dari jalan hidupku
Maafkan semua kesalahanku
Maafkan segala kekuranganku
Tak ada yang mesti ditangisi
Karena aku tidak akan jauh
Teman, sahabat, tetaplah mengingat setiap kenangan indah yang telah kita lewati
Lupakan kepahitan atas kesalahpahaman kita..
Sampai Jumpa dilain waktu

PERJUANGAN

Saat saat yang membuat aku begitu frustasi sudah terlewati, hikmah kehidupan yang sangat luar biasa bisa kudapat dari perjalananku. Tekanan bathin dan rasa tanggung jawab campur aduk dengan sekian masalah yang terjadi sebelumnya semua tertumpu padaku.
Dengan kekuatan hati, Doa, Kerja keras, dan Rasa Jengah modalku untuk bisa sedikit tersenyum dengan hasil yang mulai terlihat. Perjalanan masih panjang dan lengan baju terus disingsingkan, untuk mencapa asaku bukan karenanya, dengan usahaku dan doa kalian, orang yang kukasihi… Kekuatan cinta kalian memberikan aku Semangat …untuk terus maju

Sabtu, 23 April 2011

AyaH

Ayah...
Kenapa engkau pergi di saat umurku masih kecil,,,
Apakah engkau tidak mengerti betapa terpuruknya aku saat ini ,,
Apakah engkau tidak mengerti aku ingin bahagia bersamamu,,,
Apakah engkau tidak mengerti akan perasaanku saat ini,,,
Apakah engkau tidak mengerti akan kerinduanku saat ini,,,
Apakah engkau tidak mengerti betapa sakitnya ketika aku tau engkau pergi meninggalkan aku,,,
Apakah engkau tidak mengerti aku tak ingin kita berpisah,,,aku tak ingin jauh darimu,,,aku tak ingin menjalani hidup ini tanpa hadirnya dirimu di sampingku,,,

Ayah,,,
Sungguh bagiku hidup ini terasa berat untuk di jalani,,,
Sungguh bagiku hati ini sulit untuk menerima semua kenyataan ini,,,

Ayah,,,
Harusnya engkau mengerti dengan semua ini,,,
Harusnya engkau mengerti betapa kesepiannya ibu tanpa hadirmu,,,
Harusnya engkau mengerti betapa berat beban ibu untuk mengasuhku dari kecil sampai sekarang,,,
Harusnya engkau juga mengerti betapa tegarnya ibu saat kau putuskan harapannya,,,

Ayah,,,
Aku selalu iri melihat orang lain mempunyai kelauarga yang utuh,,,
Aku selalu malu ketika ditanya orang lain tentang keberadaanmu saat ini,,,
Aku selalu sakit ketika rindu ini selalu menghantu,,,
Apakah engkau tak sadar tentang kehidupan yg kami jalani,,,